
Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990
-
Ditulis olehSyirli Aura Hapifah
-
Dibuat tanggal
14 Sep 2024
-
Sekolah
SMP Negeri 13 Bandung
Perasaan mengagumi terhadap seseorang dapat muncul kapan saja. Layaknya kisah Milea ini, mengagumi, menyukai, mencintai, dan masa masa berpacaran dengan Dilan. Dilan mengirim banyak puisi pada Milea sebagai bukti betapa ia benar benar mencintai perempuan itu. Buku ini membuat para pembaca benar benar bisa merasakan perasaan dari masing masing tokoh. Salah satu karya Pidi Baiq ini sudah membuat banyak kaum remaja hingga dewasa selalu menunggu setiap serinya dan berharap cerita ini tiada akhir. Sudah ada beberapa seri buku Dilan yang diangkat menjadi film layar lebar. Inilah salah satu buku yang penulisnya adalah Pidi Baiq.
Milea Adnan Hussain atau Lia, yang sejak kecil tinggal di Jakarta hingga pada tahun 1990, ayahnya di tugaskan di Bandung. Ayah Lia merupakan seorang prajurit TNI Angkatan Darat, dan Ibunya mojang Bandung. Ia memiliki seorang adik perempuan yang bernama Airin. Saat di Bandung, ia bersekolah di SMA Negeri yang ternyata sama dengan Dilan. Awalnya, Lia merasa biasa saja setiap kali melihat Dilan, karena mereka berdua belum terlalu dekat saat itu. Semakin lama, mereka semakin sering bertemu, hingga menimbulkan rasa penasaran Lia tentang Dilan. Di sisi lain, Dilan pun merasa dirinya mulai menyukai Lia. Tapi, sebenarnya Lia sudah memiliki pacar yang bernama Beni. Lia mencoba menghilangkan rasa penasarannya itu yang mulai tumbuh lebih besar. Bahkan Lia mulai merasa ia telah jatuh cinta pada Dilan. Entah kenapa, perlahan lahan Dilan jarang terlihat. Dilan menjauh dari Milea. Tibalah di hari ulang tahun Milea, Dilan bahkan tidak mengucapkan apapun pada Lia yang membuat banyak pertanyaan di benak Lia. Ternyata Dilan sedang menyiapkan hadiah untuk Lia. Hadiah ulang tahun yang sederhana dan tak seberapa.
Kemungkinan tak ada yang berpikir untuk memberikan hadiah ini, teka teki silang yang sudah diisi.Waktu berlalu, di suatu hari sekolah mereka mengirimkan perwakilan cerdas cermat di televisi. Karena dari kelas Lia menjadi perwakilan juga, ia memilih untuk ikut memberi dukungan pada teman temannya. Lia memberi tahu beni bahwa dia akan pergi ke Jakarta. Singkatnya, setelah cerdas cermat itu selesai tim mereka kalah, mereka pergi ke monas sebelum kembali pulang ke Bandung. Sebelum ke monas siswa disarankan untuk mencari makan dulu. Lia mencari makan bersama Nandan, teman sekelasnya yang juga menyukai Lia dan bersama Novi. Setelah makan, Novi izin pergi ke toilet, sehingga Lia ditinggalkan berdua dengan Nandan. Tepat saat itu, Beni datang bersama temannya. Dapat dikatakan Beni cemburu. Beni marah marah tak jelas pada Nandan. Pertengkaran terjadi saat Beni hendak memukul Nandan, namun ditahan oleh teman Beni.
Lia akhirnya meminta putus dengan Beni sehingga Beni terus memaki maki dirinya. Selama di perjalanan pulang, Lia menangis dan hendak menceritakan semua pada Dilan. Namun ia takut masalah itu akan semakin besar. Keesokan harinya, Beni terus menelepon Lia meminta maaf dan tak ingin putus, namun Lia terus menolaknya. Setelah waktu berlalu, seseorang mendekati Lia lagi. Kang Adi, mahasiswa ITB yang membimbing belajar Lia seminggu sekali. Kang Adi selalu mendekati Lia, tetapi Lia sepertinya dia tak nyaman. Kini yang diinginkan Dilan dan hanya Dilan. Setelah berbagai upaya untuk agak menjauh dari Kang Adi akhirnya berhasil. Kang Adi kini tak terlalu dekat dengan Kang Adi. Lia masih merasakan perasaan yang sama pada Dilan. Setelah sekian lama waktu yang rasanya seperti selamanya, ia resmi berpacaran dengan Dilan. Ia merasa seperti di puncak dunia jika bersama Dilan, bersama Dilan yang memberinya pelajaran bahwa cinta sejati adalah kenyamanan.
Buku ini cocok dibaca di waktu santai karena alurnya ringan. Bahasanya mudah dipahami dan ada beberapa bahasa daerah yang dapat sedikit menambah ilmu pengetahuan. Buku ini seperti menyihir pembaca kehilangan dunianya sendiri karena cerita di novel ini. Cerita ini begitu adiktif, dan Dilan mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri yang akan menjadi ciri khas atau sisi unik dari diri kita.
Kelebihan dari buku ini secara tidak langsung memberi kita beberapa motivasi, mulai dari kita boleh mempercayai seseorang tetapi jangan berlebihan, belajar menjadi yang terbaik versi dirimu sendiri, dan bagaimana kita dapat benar benar terbuka di hadapan orang yang sudah memberi kenyamanan dan kita harus ingat jika sebanyak apapun hal baik tentang kita, akan terlihat buruk hanya dengan satu kesalahan. Disini juga kita belajar untuk tidak terlalu meninggikan ego masing-masing. Buku ini sangat menarik untuk dibaca.
0 komentar