book

Laut Bercerita

0
  • book
    Ditulis oleh
    Putri Prajaswani
  • Dibuat tanggal
    17 Sep 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin Balikpapan

"Laut Bercerita" adalah sebuah novel yang ditulis oleh Leila S. Chudori pada tahun 2017, sebelum menulis novel "Pulang". Latar belakang novel ini diambil dari tahun 1990-an hingga 2000-an. Selain itu, Leila juga melibatkan Neza Patria dalam proses pembuatan novel ini sebagai saksi dari kejadian 1998, yang turut membantu Leila dalam menemukan referensi untuk karakter-karakter dalam novel.

Leila menyusun kehidupan politik dalam novel ini dengan cermat agar pembaca dapat memahaminya. Novel ini diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada Oktober 2017 dan memiliki jumlah halaman sebanyak 379. Novel ini baru terkenal pada tahun 2020, berkat media sosial.

Novel ini menceritakan tentang sosok tokoh utama, Biru Laut Wibisana, yang merupakan anggota dari kelompok Winatra dan Wirasena, sebuah kelompok yang berada pada masa Orde Baru. Kelompok ini bertujuan untuk membela keadilan bagi rakyat yang suaranya tidak didengar oleh pemerintah. Beberapa anggota kelompok tersebut bergabung untuk membela keadilan dan memastikan agar pengalaman mereka tidak terulang oleh orang lain. Berbagai cara dan kegiatan dilakukan, namun seringkali terdapat hambatan.

Berpindah-pindah tempat adalah hal yang sering mereka lakukan untuk menghindari penangkapan. Suatu hari, salah satu teman mereka ditangkap, dan disusul oleh yang lainnya, hingga akhirnya Laut. Mereka mengalami penyiksaan tiada henti tanpa diketahui oleh siapapun. Ruangan sempit nan gelap adalah tempat mereka beristirahat dari siksaan. Penyiksaan demi penyiksaan tersebut bertujuan untuk mengungkap informasi tentang kelompok mereka. Suatu hari, Laut dibawa untuk disiksa dan melihat dengan matanya sendiri bahwa sosok yang selama ini dipercayainya ternyata adalah seorang pengkhianat. Semua kepercayaannya sirna begitu mengetahui hal itu.

Kepercayaan yang mendalam tentang 13 orang yang belum kembali, kerinduan yang menyakitkan, dan keyakinan yang penuh kesengsaraan oleh keluarga, orang yang mencintai, dan teman seperjuangan, digambarkan dengan kuat. Mereka berharap agar 13 orang itu kembali utuh, seperti mereka yang telah dilepas meskipun dengan trauma. Mereka masih berharap untuk bisa memeluk mereka dan menyaksikan negara yang selama ini mereka impikan.

Hingga tiba saatnya kematian Laut, sesuai dengan namanya, ia mati tenggelam di laut biru yang tenang, dikelilingi oleh ikan-ikan kecil yang seakan menyampaikan salam kepadanya, selamat datang di tempat yang sesuai dengan namanya, serta ditemani oleh sang penyair yang ia yakini hingga sekarang. Sang adik, Asmara, mencoba mencari kakaknya melalui pesan yang disampaikan oleh teman Laut yang dilepaskan, tentang kakaknya yang akan selalu berkomunikasi dengan dirinya melalui alam. Hingga akhirnya Asmara melihat kode tersebut, namun ia memilih untuk diam dan melepaskan kakaknya bersama dengan laut yang indah.

Setelah membaca novel ini, kita sebagai pembaca dihadapkan pada perjalanan emosional yang dilakukan oleh tokoh utama demi membela keadilan. Novel ini menyadarkan kita tentang banyaknya suara rakyat yang tidak didengar dan banyaknya orang yang menderita akibatnya.

Novel ini disarankan untuk pembaca di atas usia 15 tahun karena meskipun banyak membahas politik, terdapat beberapa adegan dewasa yang melibatkan Laut dan kekasihnya, Anjani, serta Alex. Di beberapa bab ada beberapa adegan yang tidak boleh dibaca oleh anak dibawah umur.

Novel ini disarankan karena kita diajak untuk berpikir kritis serta mengetahui kejadian beberapa tahun silam, mengetahui tentang sebuah Negara yang tidak mendengar suara rakyatnya, perubahan demi perubahan untuk menjadi lebih baik dll.

Judul Buku Laut Bercerita
Penulis Leila S. Chudori
ISBN 9786024246945
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2017
Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia
Jumlah Halaman 379

0 komentar

Buat komentar