book

Melangkah

0
  • book
    Ditulis oleh
    Elvira Raisya Julfi
  • Dibuat tanggal
    19 Sep 2024
  • Sekolah
    SMA NEGERI 3 SAMARINDA

"Sejak engkau ditenun oleh Sang Mahapasti dalam rahim ibumu, sejak itulah hidup dan matimu ditentukan."- Melangkah, halaman empat. 

 

Melangkah karya penulis Jombang Santani Khairen terbit pada tahun 2020 melalui penerbit Grasindo. Novel yang memiliki genre utama fantasi aksi ini mengambil latar tempat yang tidak biasa diambil oleh penulis-penulis lain, yakni Sumba. Tanah yang penuh dengan pemandangan alam yang memukau, berisikan sabana, bukit, dan pantai yang akan menjadi latar perjalanan empat tokoh utama. Kamu tidak akan melihat goresan-goresan tinta selama membaca Melangkah, karena kata per kata itu akan berubah, membuat Sumba tersaji di hadapanmu.

 

Melangkah menceritakan tentang empat sahabat yang baru saja mendarat di Sumba saat listrik padam massal di Jawa dan Bali, menimbulkan kekacauan yang sedikit aneh. Aura adalah perempuan Sumba asli dari golongan bangsawan yang pulang setelah mendapatkan kabar bahwa arwah nenek moyang ingin memberikan sebuah pesan padanya. Siti adalah juara pencak silat di Kota Kembang yang telah menjuarai 30 lebih kejuaraan silat namun tidak pernah bisa lepas dari kekangan ayahnya, Siti mencari kebebasan di Sumba. Arif adalah seseorang yang harus selalu puas dengan juara dua di pencak silat pergi ke Sumba untuk dapat membeli kain tenun Sumba dan menjualnya kembali dengan harga mahal agar dapat membantu perekonomian keluarganya. Lalu yang terakhir adalah Ocha, mahasiswi ibu kota yang pergi ke Sumba untuk dapat memuaskan harga dirinya sendiri setelah ditinggalkan oleh Geng Tajir Remponk dari ibu kota yang dia pikir adalah kawannya.

 

"Akan datang kegelapan yang berderap, bersama ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan Nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air di lautan dan api di pegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam, dan udara yang terhampar." Begitulah pesan nenek moyang yang didapat oleh Aura. Dia sendiri tidak mempercayai hal mistis dan juga tidak mengerti arti dari pesan itu. Tapi kian lama, Aura kian mengerti. Dan ketika dia sudah mengerti arti dari pesan itu, sudah terlambat bagi dirinya untuk lari.

 

Sebenarnya apa yang terjadi? Kekuatan besar macam apa yang sanggup menghancurkan Nusantara? Dan kenapa Aura-lah yang dipilih sebagai penerima dari pesan tersebut?

 

Melangkah menggabungkan dua unsur yang kedengarannya saling bertentangan, yakni mistis dengan fiksi ilmiah. Gabungan dua genre itu tentu adalah angin segar di dunia per-fiksi-an Indonesia. Di Melangkah, kita dapat melihat bagaimana masyarakat Sumba masih percaya akan hal-hal mistis, contohnya seperti pesan nenek moyang dan kekuatan gaib. Namun di Melangkah kita juga dapat melihat rekayasa genetik kuda-kuda Sumba yang ukurannya jauh lebih besar karena serum yang disuntikkan ke tubuh mereka, pasukan berkuda itu bahkan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan arus listrik.

 

Di Melangkah pula kita dapat belajar kebudayaan Sumba, mulai dari festival berkuda yang mereka adakan sampai dengan panggilan-panggilan kehormatan untuk golongan bangsawan seperti hampir semua orang gunakan untuk memanggil Aura. Di Sumba, perempuan bangsawan akan dipanggil sebagai Rambu, dan lelaki bangsawan akan dipanggil sebagai Umbu, serta menambah kata Tamu di depan Rambu atau Umbu adalah panggilan amat terhormat yang diberikan kepada keluarga kerajaan.

 

Melangkah juga menyajikan petualangan yang seru dari keempat sahabat itu bersama dengan adik dari Aura. Mereka biasanya bertualang menggunakan truk disko yang menambah kesan komedi di dalam novel ini. Karakter-karakter yang ada cukup kompleks dengan masalah mereka masing-masing, tapi untungnya mereka berhasil menyelesaikan masalah pribadi mereka dengan bantuan satu sama lain. Terdapat pula beberapa plot twist yang menambah bumbu di dalam novel ini. 

 

Sayangnya plot twist- plot twist yang disajikan oleh J.S. Khairen dalam Melangkah cukup mudah untuk ditebak. Hubungan antara tokoh utama Aura dengan tokoh utama antagonis Runa Anapaku bisa saya tebak dengan mudah sejak pertama kali isyarat diberikan oleh penulis, mungkin karena lingkup karakter yang tidak luas, mungkin pula karena plot twist serupa sudah pernah saya temukan di cerita-cerita lainnya. 

 

Kekurangan kedua dari novel ini adalah alurnya yang terkesan terburu-buru pada bagian akhir. Saya sendiri sebagai salah satu pembaca Melangkah tidak akan keberatan kalau novel dengan 368 halaman ini menambahkan 20-50 halaman lagi agar saya dapat membaca percakapan antara Aura dan Runa Anapaku setelah pertarungan sengit mereka berdua selesai. Menurut saya terlalu banyak yang ingin Aura katakan kepada Runa, namun sayangnya kita tidak mendapatkan adegan itu pada novel Melangkah. Yah mungkin di novel kelanjutannya yakni Berlari yang belum terbit hingga detik ini.

 

Kelebihan pertama dari Melangkah, walau terdapat cukup banyak istilah ekonomi, J.S. Khairen berhasil menjelaskan istilah-istilah ekonomi seperti invisible hand, price discrimination dan istilah-istilah lain dengan bahasa yang mudah dimengerti dan bahkan mengaitkan istilah-istilah ekonomi itu ke fenomena-fenomena yang terjadi di dalam Melangkah. Penjelasan tersebut tentu ramah untuk kepala remaja atau masyarakat biasa yang awam dengan istilah-istilah ekonomi.

 

Sama seperti Bungkam Suara, J.S. Khairen juga menyajikan quotes-quotes ciamik di setiap chapter baru yang ada di Melangkah. Bahkan di pembatas bukunya saja terdapat sebuah quotes atau kutipan yang apik. Kutipan pertama yang disajikan oleh penulis ada pada halaman empat, kutipan tersebut diambil langsung dari pepatah Sumba. 

 

Melangkah memiliki bahasa yang mudah dipahami dan mengalir, menjadikan novel ini sebagai novel page turner yang bisa dihabiskan hanya dalam waktu semalam.

 

Kesimpulannya, Melangkah adalah novel yang unik karena mencampurkan dua unsur yang bertentangan yakni mistis dan fiksi ilmiah. Walau dengan plot twist yang mudah ditebak, J.S. Khairen berhasil membawa pembaca melangkah ke tanah Sumba ditemani oleh tokoh utama kita, Tamu Rambu Aura. Di sabana yang maha luas, bukit yang maha tinggi, dan pantai yang maha dalam, kita dapat merasakan embusan angin Sumba. Sampai jumpa kembali di Berlari.

Salam Literasi. 

Judul Buku Melangkah
Penulis J.S. Khairen
ISBN 9786020523316
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2020
Penerbit Grasindo
Jumlah Halaman 368

0 komentar

Buat komentar