book

Things Left Behind

0
  • book
    Ditulis oleh
    Elvira Raisya Julfi
  • Dibuat tanggal
    16 Oct 2024
  • Sekolah
    SMA NEGERI 3 SAMARINDA

"Yang menakutkan justru orang hidup. Kenapa harus takut pada orang mati?" -Things Left Behind, 74

 

Lewat Things Left Behind, kita dapat belajar cara melihat kematian dari sisi yang berbeda. Dari buku ini pula, kita dapat mengetahui bermacam rupa dan warna wajah manusia. Things Left Behind, buku yang telah melatarbelakangi K-drama Move To Heaven ini bukan hanya karya sastra biasa, melainkan karya sastra luar biasa yang berhasil membuat kita belajar tentang apa itu kematian dan mengapa kita tidak perlu takut pada orang mati, karena yang mereka inginkan hanyalah dapat beristirahat dengan tenang.

 

Buku ini ditulis oleh dua penulis asal Korea Selatan, Kim Sae Byoul dan Jeon Ae Won. Pada akhir tahun 2021, Things Left Behind diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dengan alih bahasa Anna Lee. Buku non-fiksi ini memiliki tebal 200 halaman dengan dimensi 13,5x20 cm. Menggunakan kode ISBN 9786020657516, buku pengembangan diri atau self-improvement ini dapat dibeli dengan harga Rp82.000 di pulau Jawa. 

 

Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar ada pekerjaan yang membantu orang mati untuk pindah ke surga? Jenaka? Sebenarnya tidak, karena pekerjaan seperti itu memang benar-benar ada di dunia nyata. Melalui buku Things Left Behind, kita dapat melihat bagaimana para pekerja membereskan barang dari mendiang-mendiang yang telah berpulang entah dengan cara yang natural atau merupakan korban dari tindak kejahatan. Tidak jarang para pekerja itu mendapati kisah memilukan di balik kematian seseorang, seperti orang tua yang kematiannya tidak diketahui hingga berminggu-minggu, seorang ibu yang dibunuh oleh anaknya yang tertekan akibat tuntutan, anak-anak yang hanya peduli dengan uang, dan masih banyak lagi.

 

Selalu ada hal baik yang tersisa di muka bumi. Di buku ini, kita tidak hanya akan melihat bagaimana kematian menjadi hal yang menyedihkan, tapi juga menyenangkan. Setidaknya, di beberapa halaman di antara 200 halaman yang ada di buku ini, kita dapat mengetahui bahwa ada orang yang meninggal dengan tenang dan damai di dalam tidurnya, tanpa penyesalan sedikitpun.

 

Tidak akan ada banyak orang yang cocok dengan buku ini, selain karena mention of death yang memenuhi setiap halaman Things Left Behind, buku ini juga membuat manusia akhirnya menyadari bahwa manusia hidup adalah makhluk yang sangat menyeramkan. Lewat buku ini, pembaca dapat melihat lebih dekat lagi beragam rupa dan warna wajah manusia, dari yang jahat, baik, sampai iblis bertopeng manusia. Selain menyinggung soal kematian dan sifat asli manusia, Things Left Behind juga menyinggung soal kematian hewan peliharaan yang ditinggalkan oleh majikan mereka yang telah tiada. Tidak semua orang merasa nyaman dengan hal-hal tersebut, namun melalui buku ini kita dapat melihat kematian bukan sebagai malapetaka melainkan bagian lain dari kehidupan. Things Left Behind bukan hanya menyoroti kesedihan yang ditimbulkan dari kematian orang-orang, melainkan perayaan dari kehidupan yang sudah pernah terjadi, hal ini dapat dilihat dari barang-barang yang ditinggalkan oleh mendiang, barang-barang tersebut dipilah. Yang masih rapi, bagus, dan tidak berbau akan disimpan sebagai bukti bahwa orang itu pernah hadir di dunia ini.

 

Melalui buku ini kita diingatkan bahwa kematian adalah sebuah hal yang pasti dan tidak dapat dihindari, kita juga tidak dapat memilih bagaimana kita bisa mati nantinya. Tapi kita bisa memilih bagaimana cara kita menyikapi kematian orang-orang di sekitar kita, pilihan akan selalu ada di tangan kita. 

 

Things Left Behind ditulis dengan bahasa yang sederhana namun mengalir dengan sangat baik dan mampu menyentuh emosi pembaca hingga mencapai titik terdalam. Penulis berhasil menyampaikan berbagai konsep kematian dengan cara yang berbeda dari pemahaman orang kebanyakan, kemampuannya dalam melakukan itu adalah hal yang sangat mengesankan mengingat kematian selalu memiliki stigma negatif di masyarakat, seolah mereka tidak akan pernah merasakan kematian dan akan hidup abadi.

 

Buku ini mengambil sudut pandang yang unik, karena karakter utama dari buku ini yang menceritakan semua kisah adalah seorang cleaner yang bukannya membantu orang bersih-bersih rumah atau pindah rumah tapi membantu mendiang untuk membersihkan barangnya dan pindah ke surga, perspektif yang baru ini memberi pandangan yang berbeda tentang kematian dan kehidupan. Things Left Behind menyajikan kisah yang penuh emosional, hal ini membuat pembaca merasakan kesedihan ataupun keharuan saat membaca buku ini. Kelebihan lain dari Things Left Behind adalah buku ini mendorong pembaca untuk merenungkan kembali hidup mereka dan hidup orang-orang di sekitar mereka serta bagaimana cara mereka memandang kematian atau orang yang telah meninggal. Walaupun mengambil latar tempat Korea Selatan, tema di dalam buku ini bersifat universal sehingga semua orang di seluruh dunia akan merasa related dengan ceritanya.

 

Tema cerita yang berat dan penuh dengan adegan traumatis mungkin adalah kekurangan terbesar dari buku ini, intensitas emosi yang tinggi di setiap halamannya mampu membuat pembaca merasa terbebani dan enggan melanjutkan buku ini atau buku yang lainnya, alhasil bisa saja pembaca masuk ke fase reading slump.

 

Struktur narasi yang terpisah-pisah dan beberapa dijelaskan dengan tidak detail merupakan kekurangan selanjutnya dari Things Left Behind, hal ini dapat membuat pembaca merasa kurang puas akan hasil atau penjelasan lebih lanjut dari cerita-cerita yang ada di Things Left Behind. Selain daripada itu, perlu diakui bahwa buku ini adalah masterpiece asian literature yang bukan hanya indah namun memiliki pesan moral yang kuat. 

 

Orang-orang bilang, kehidupan harus selalu dirayakan. Tapi pernahkah mereka merayakan kematian? Pernahkah kamu terpikirkan untuk merayakan kematian? Mungkin setelah membaca buku ini pandanganmu pada kematian akan berubah, mungkin kamu tidak akan pernah merasa takut lagi akan kematian, mungkin jika setelah ini ada tetanggamu yang meninggal secara tiba-tiba, kamu dapat memahami dengan betul bahwa kematian mereka bukanlah akhir melainkan awal dari kehidupan lain yang abadi. 

 

Salam Literasi.

Judul Buku Things Left Behind
Penulis Kim Sae Byoul & Jeon Ae Won
ISBN 9786020657516
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2021
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman 200

0 komentar

Buat komentar