book

Pulang-Pergi

0
  • book
    Ditulis oleh
    Elvira Raisya Julfi
  • Dibuat tanggal
    30 Jul 2024
  • Sekolah
    SMA NEGERI 3 SAMARINDA

Judul: Dendam Pembawa Petaka

 

"Dendam adalah ambisi yang didasari oleh rasa sakit hati." 

 

Pulang-Pergi, buku lanjutan dari serial aksi setelah Pergi ini diterbitkan oleh Sabak Grip Nusantara pada tahun 2021 dengan harga Rp89.000 di pulau Jawa. Buku kelima serial aksi sekaligus buku ketiga dari sudut pandang Bujang ini memiliki ketebalan yang sedikit lebih tipis dibandingkan Pergi yakni 414 halaman namun dengan dimensi yang sama yakni 20 cm, seperti kebanyakan buku-buku karya Tere Liye lainnya. Pulang-Pergi memiliki kode ISBN 9786239554521

 

Pulang-Pergi bukanlah gabungan dari kedua novel terdahulunya, Pulang dan Pergi. Di sini, penulis menyajikan cerita baru untuk para pembaca sebagai lanjutan kisah perjodohan Bujang dengan pewaris dari Bratva, Maria Otets gadis Rusia-Mongolia bermata biru yang merupakan anak dari pemimpin Bratva saat ini, Krestniy Otets. Di Pulang-Pergi ini pula tokoh Thomas dari Negeri Para Bedebah akan mendapatkan porsi yang cukup banyak. 

 

Jalan cerita Pulang-Pergi dimulai dengan pertunangan Bujang dengan Maria Otets yang akan dilaksanakan di kastil milik Otets di St.Petersburg, salah satu kota di Rusia. Bujang membawa serta Salonga yang memiliki tugas membantunya berbicara pada Otets untuk menunda pertunangan ini sementara, memberikan waktu kepada Bujang dan Maria untuk saling mengenal. Tapi bukannya menunda, Otets malah menjadikan malam pertunangan itu menjadi malam pernikahan.

 

Namun terjadi penyerangan di pesta malam itu, sebuah pengkhianatan yang didasari oleh dendam oleh Natascha, perempuan yang telah Maria anggap sebagai Bibi-nya sendiri. Otets terbunuh di dalam istananya sendiri, sedangkan Maria, Bujang, Thomas, Salonga, dan murid Salonga bernama Junior harus melarikan diri dari kejaran Natascha dan pasukannya, Black Widow. 

 

Seolah Black Widow belum cukup, Natascha menyebarkan bounty, membuat mereka diburu oleh para pembuluh bayaran dari seluruh dunia. Perjalanan mereka dipenuhi dengan pelarian, tapi sesungguhnya mereka bukanlah pengecut yang tidak bisa balik menyerang. Percayalah kawan, mereka hanya sedang mengatur strategi bagaimana caranya kembali menguasai Rusia.  

 

Pulang-Pergi bertema tentang pengkhianatan yang beralaskan oleh dendam, dan pada akhirnya akan membawa petaka. Pasukan Black Widow yang dipimpin oleh Natascha diceritakan sebagai karakter jahat yang melakukan pengkhianatan terhadap Otets yang merupakan kepala keluarga dari Bratva, keluarga yang telah menaungi Natascha dari awal. Hubungan Natascha sebagai Two Spies dan juga kepala pasukan dari Black Widow membuatnya memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga Otets, Maria Otets bahkan memanggil Natascha dengan panggilan Tetya, yang berartikan Bibi dalam bahasa Rusia.

 

Dinding pembatas antara karakter jahat dan karakter baik di novel ini begitu samar, karena semua karakter memiliki alasannya tersendiri untuk menjadi jahat. Pasukan Black Widow yang dipimpin Natascha mungkin digambarkan sebagai karakter yang jahat, sedangkan Bujang dan kawan-kawan sebagai karakter yang baik, tapi sebenarnya pasukan Black Widow khususnya Natascha memiliki alasannya mengkhianati Otets. 

 

Hal ini membuat pembaca akan berpikir keras, apakah mereka harus memaklumi pengkhianatan Natascha atau tidak?

 

Sama seperti dua buku sebelumnya, Pulang-Pergi ditulis dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti, berbanding terbalik dengan Negeri Para Bedebah dan Negeri di Ujung Tanduk yang penuh dengan istilah-istilah ekonomi yang memusingkan bagi sebagian orang. Walau begitu, terdapat beberapa bahasa asing di buku Pulang-Pergi yang kebanyakan berasal dari bahasa Rusia yang tidak diterjemahkan oleh penulis. Membuat gaya bahasa menjadi kelebihan dan kekurangan Pulang-Pergi.

 

Selain itu, riset mendalam yang dilakukan oleh penulis membuat alur menjadi lebih kompleks dan detail, penjelasan tentang negara-negara pecahan Uni Soviet dibeberkan dengan detail oleh Tere Liye, sehingga menambah pengetahuan pembaca.

 

Selain pengetahuan tentang negara pecahan Uni Soviet, Tere Liye sebagai akuntan juga menyajikan literasi keuangan dengan pemilihan kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Literasi keuangan ini berupa ekonomi bayangan atau pasar gelap yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar, awalnya mereka adalah organisasi penjahat yang bermain di kota kecil, menggelapkan barang dan tidak membayar pajak, namun lama-kelamaan mereka menjadi besar dan tidak terkendali, begitu berkuasa hingga dapat menjadi penggerak pejabat-pejabat yang sebenarnya hanyalah boneka dan perpanjangan tangan mereka.

 

Selain dari gaya bahasa yang memiliki cukup banyak bahasa asing, kekurangan novel ini terdapat di covernya yang berbeda dengan dua buku sebelumnya karena pindah penerbit dari Republika ke Sabak Grip Nusantara. Hal ini tentu tidak mempengaruhi jalan cerita, namun bagi pembaca yang senang mengoleksi, perbedaan cover akan menganggu keharmonisan di rak buku. Pembaca harus membeli ulang buku Pulang dan Pergi yang diterbitkan oleh Sabak Grip dengan cover yang baru agar dapat senada dengan cover Pulang-Pergi.

 

Pulang-Pergi adalah lanjutan dari buku Pergi setelah Bujang melepaskan tahtanya di keluarga Tong dan memberikan gelar Tauke Besar kepada Basyir. Dapat melihat Bujang menjadi manusia merdeka yang dapat melakukan apapun yang dia suka adalah hal yang menyenangkan bagi penggemar. 

 

Lalu, timbul pertanyaan. Setelah menyusuri negara pecahan uni soviet, kemana Bujang dan kawan-kawan akan berlari meninggalkan jejak mereka?

 

Salam Literasi.

 

 

Judul Buku Pulang-Pergi
Penulis Tere Liye
ISBN 9786239554521
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2021
Penerbit Sabak Grip Nusantara
Jumlah Halaman 414

0 komentar

Buat komentar