
Bandit-bandit Berkelas
-
Ditulis olehElvira Raisya Julfi
-
Dibuat tanggal
30 Jul 2024
-
Sekolah
SMA NEGERI 3 SAMARINDA
Judul: Bintang yang Bersinar di Permukaan Bumi
"Ini adalah dunia di mana bintang tidak hanya bersinar di langit, tapi juga di permukaan bumi. Ia bersinar terang, dan bahkan jika ia matipun cahayanya akan terus menerangi sampai ratusan tahun ke depan."
Bandit-bandit Berkelas terbit pada 2024. Buku berdimensi 20 CM ini adalah buku ke-delapan dari serial aksi yang diawali pada tahun 2012 dengan judul Negeri Para Bedebah. Terdiri dari 368 halaman, buku dengan ISBN 9786238882267 ini dihargai Rp109.000 di pulau Jawa oleh penerbitnya PT Sabak Grip Nusantara dengan rating usia 15+.
Bandit-bandit Berkelas, si bungsu dari serial aksi setidaknya hingga detik ini adalah novel yang ditunggu-tunggu oleh pembaca setelah lama tidak bertemu dengan Bujang, Thomas, dan kawan-kawan. Apalagi di novel ini kita dapat melihat Zaman Zulkarnaen dari novel Tentang Kamu ikut bergabung ke serial aksi. Sebenarnya isu ini sudah ada sejak buku ke-tujuh, Tanah Para Bandit. Namun ternyata Zaman baru banyak muncul di Bandit-bandit Berkelas.
Bandit-bandit Berkelas mengisahkan tentang perjalanan Bujang bersama dengan seorang pengacara dari London, Zaman Zulkarnaen untuk mencari warisan yang ditinggalkan oleh Samad, ayah dari Bujang di firma hukum tempat Zaman bekerja, Thompson & Co. Di surat yang dititipkan kepada Thompson & Co, Samad menuliskan bahwa dia akan mewarisi dua botol bagi siapapun yang membaca surat itu, satu botol dapat membawa pergi jauh, dan yang satunya akan membawa pulang. Samad merahasiakan di mana dia menyimpan dua botol itu, tapi dia memberikan petunjuk pertama tempat menyimpannya ada di tempat kertas wasiat ini berasal.
Dalam perjalanan Bujang bersama Zaman, mereka berdua dihadapi oleh rintangan demi rintangan, mulai dari kelompok shadow economy lain yang tiba-tiba menyerang mereka, juga Diego, kakak tiri dari Bujang yang turut menginginkan warisan itu.
Bujang dan kawan-kawan bahkan harus menerobos museum Louvre di Prancis untuk dapat menemukan warisan tersebut yang ternyata tersimpan di gudang bawah tanah mereka yang seperti labirin makam firaun.
Di bawah tanah museum Louvre, Bujang bukan hanya dihadapkan oleh Diego, tapi juga dihadapkan oleh Natascha dan Black Widow, keluarga shadow economy Prancis, Arnault, dan juga Padma dari Tanah Para Bandit, cinta pertama Bujang.
Pertanyaannya, ke tangan siapa warisan itu akan jatuh? Diego? Bujang? Atau orang lain?
Bandit-bandit Berkelas memiliki tema pencarian warisan, mirip dengan yang Zaman lakukan di Tentang Kamu yakni pencarian pewaris dari Sri Ningsih. Novel ini adalah novel dengan tema yang berbeda dengan novel-novel serial aksi lainnya yang biasanya menceritakan tentang pengejaran—seperti yang diusung di Pulang-Pergi dan Bedebah di Ujung Tanduk— atau tentang penyelamatan—seperti yang diusung di Negeri Para Bedebah dan Bedebah di Ujung Tanduk— Sudut pandang yang dimuat di dalam Bandit-bandit Berkelas adalah sudut pandang orang ketiga dengan Bujang sebagai tokoh utamanya.
Alur maju-mundur menjadi pilihan Tere Liye untuk Bandit-bandit Berkelas. Di novel ini, kita dapat melihat kilas balik Samad saat masih muda, tentang bagaimana dia menjelajahi dunia, bertemu dengan banyak orang, bertarung dengan banyak petarung, sebelum akhirnya dia kembali ke talang bersama dengan Mamak Bujang, Midah.
Bandit-bandit Berkelas adalah zona pertemuan dari semua karakter yang pernah muncul di serial aksi. Basyir dari Pulang, Diego dari Pergi, Maria dari Pergi, Natascha dan Black Widow dari Pulang-Pergi, Roh Drukpa XX dan Teratai Emas dari Bedebah di Ujung Tanduk, dan Padma dari Tanah Para Bandit. Tidak lupa dengan Zaman Zulkarnaen dari novel Tentang Kamu yang pertama kali bergabung di episode epilog dari Tanah Para Bandit.
Kelebihan Bandit-bandit Berkelas ada pada jalan ceritanya yang menegangkan. Kemunculan Zaman Zulkarnaen menambah bumbu baru dalam adegan aksi yang ada di Bandit-bandit Berkelas. Dengan sedikit bumbu cinta segitiga antara Bujang, Maria, dan Padma, Bandit-bandit Berkelas menjadi buku yang sangat berwarna dengan jalan cerita yang tidak monoton. Di Bandit-bandit Berkelas juga terdapat cukup banyak plot twist yang tidak disangka-sangka, dan tentu tidak akan bisa saya beberkan di sini karena itu mengandung spoiler berat.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh Bandit-bandit Berkelas adalah penokohan yang detail. Ada salah seorang tokoh baru yang tidak bisa saya sebutkan karena lagi-lagi mengandung spoiler berat, tapi walaupun dia adalah tokoh baru, latar belakang dari tokoh ini dijelaskan dengan begitu detail oleh penulis.
Kelebihan yang tidak terhubung pada jalan cerita terletak pada sampul buku. Sejak Teruslah Bodoh Jangan Pintar, Tere Liye membedakan sampul depan dan belakang dari karya novelnya, sesuai dengan jumlah vote terbanyak pertama dan kedua yang selalu dia lakukan di akun Instagramnya @tereliyewriter. Vote terbanyak pertama adalah sampul yang didominasi oleh warna oranye, memperlihatkan berbagai ikon dunia dengan seorang karakter yang sedang berlari di antara ikon dunia itu, tidak lupa terdapat beberapa bayangan hitam para tukang pukul yang juga menghiasi sampul depan buku ini, menandakan bahwa bandit-bandit berkelas menyebarkan pengaruh dan meninggalkan jejak mereka di seluruh dunia. Dan di sampul belakang, dengan didominasi warna merah kita dapat melihat bayangan-bayangan yang sedang tunduk hormat pada bayangan yang lebih besar, menandakan bahwa bandit-bandit berkelas adalah orang yang dihormati oleh para bawahannya, mereka adalah penjahat kelas kakap bukan penjahat kelas teri.
Kekurangan novel ini ada pada ending yang menggantung, tidak seperti novel-novel serial aksi sebelumnya, Bandit-bandit Berkelas diakhiri dengan akhir yang gantung dan akan dilanjutkan ke novel selanjutnya yang entah akan terbit kapan. Selain itu kekurangan lainnya yang dikeluhkan oleh pembaca adalah halaman yang lebih 'tipis' daripada kebanyakan buku serial aksi. Walau begitu kita tetap harus melihat dari sudut pandang penulis yang telah dengan susah payah menulis kelanjutan dari perjalanan mereka.
Kita telah sampai di buku terakhir serial aksi sebelum buku kesembilannya nanti terbit. Dengan alur yang gantung, pembaca tentu sangat menunggu kelanjutan dari Bandit-bandit Berkelas. Sampai jumpa di buku kesembilan serial aksi, Bandit Terakhir.
Salam Literasi.
0 komentar