
Sapphirium, I'm in Love!
-
Ditulis olehZuyyina Rizqa
-
Dibuat tanggal
01 Aug 2024
-
Sekolah
Madrasah Aliyah Negeri 3 Padang
Perjalanan Waktu
***
Adakalanya rasa sepi muncul saat aku ada di keramaian. Adakalanya kesunyian datang saat aku tak sendirian. Dan, adakalanya rasa takut justru hadir saat kau berada di sini—di sampingku.
***
Sapphirium ditulis oleh Amelia, pemenang pilihan event Publisher Searching for Author #3 Kategori Fiksi Dewasa. Buku ini diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta pada tahun 2015.
Sapphirium bercerita tentang Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu yang tengah mendapat misi kembali ke masa lalu untuk mengungkap hilangnya Pulau Sapphirium. Latar yang diambil adalah Korea Selatan di tahun 2050 dan Pulau Sapphirium tahun 1888.
Pada awalnya sempat ada kebimbangan di hati Ji bin, untuk ikut misi itu atau tidak. Namun pada akhirnya, mereka berangkat berdua bersama-sama menggunakan mesin waktu yang diciptakan oleh Seoul Detective Academy.
Sesampainya disana, mereka dikejutkan dengan hubungan Jun Gyu dengan tokoh penting Kerajaan Sapphirium. Hingga bertemunya mereka di saat itu disambut hangat oleh para penduduk.
Awalnya mereka sempat ragu untuk melanjutkan, dikarenakan mereka tidak memiliki rencana untuk sampai bergaul dengan penduduk Sapphirium. Namun mengingat misi yang harus diselesaikan, mereka mengikuti alur tersebut.
Hari demi hari mereka lalui, mereka bertemu dan mengerti dengan banyak hal yang kemudian dicatat dalam pikiran masing-masing. Perlahan namun pasti, mereka mengetahui seluk beluk pulau Sapphirium, namun belum menemukan titik terang dari misi yang mereka jalani.
Konflik batin, yang berasal dari dalam dan luar mereka lalui. Suatu hari, mereka bertengkar hebat hingga salah satu dari mereka ingin kembali ke masa depan meninggalkan salah satunya. Namun permasalahan itu dapat diselesaikan.
Intinya, bagi Lee Ji Bin hanya satu, akankah mereka dapat kembali ke tahun 2050, atau sebaliknya?
Buku ini bertema fantasi, namun diisi dengan bumbu-bumbu romansa. Buku ini cukup asyik jika dibaca ketika waktu santai. Di beberapa bagian kita akan ikut merasakan perasaan cemburu dari tokoh utama yang hanya bisa memendam perasaannya.
Buku yang hanya memiliki 170 halaman ini, memiliki alur yang seru dan ceritanya dibuat mengalir. Penyampaian alur yang tidak terlalu cepat namun tidak terlalu lambat. Tetapi untuk penggambaran suasana dibuat terkesan menanggung.
Untuk buku yang memiliki tema fantasi, poin-poin serta adegan yang diceritakan cukup nanggung. Atmosfer petualangan kurang saya temukan di dalam buku ini. Penguatan watak dari tokoh, baik utama maupun tokoh antagonis, diceritakan serba menggantung.
Selanjutnya penggambaran latar yang kurang menjelaskan, banyak hal-hal yang tidak dijelaskan dan malah membuat pertanyaan baru bagi pembaca. Penyelesaian misi dan menyentuh ending, kurang dibuat heroik, malah terkesan seperti langsung selesai dan tidak ada kepuasan di dalam endingnya.
Penggambaran pulau Sapphirium kurang dijelaskan di buku ini. Mungkin karena keterbatasan halaman menjadi alasan untuk penulis sehingga tidak mendefinisikan dengan cermat poin-poin yang ada di dalam Sapphirium ini.
Meskipun begitu, nuansa romansa di buku ini sangat kuat. Ditambah konflik yang terjadi, yaitu perasaan Ji Bin yang telah lama terpendam sejak awal mereka bertemu. Namun, perasaan itu terpaksa semakin terpendam akibat beberapa masalah yang mereka temui setiba di pulau Sapphirium.
Walaupun banyak ketidakpuasan saat membacanya, buku ini direkomendasikan untuk pembaca yang tidak menginginkan alur dan konflik yang berat. Juga ada beberapa pesan moral yang bisa dipetik dengan membaca buku ini.
Kesimpulannya, buku ini lebih menekankan sisi romansa daripada fantasi itu sendiri. Sapphirium cocok dibaca dari kalangan remaja ke atas. Ditambah topiknya yang membahas tentang time travel. Dimana saat ini, time travel termasuk topik yang jarang dibahas. Dengan adanya buku Sapphirium ini, mungkin akan menarik minat baca, bagi kalangan remaja.
0 komentar