book

Dia Jangan Sampai Tahu Aku Mencintainya

0
  • book
    Ditulis oleh
    Fleichia Luvena Araminta
  • Dibuat tanggal
    05 Oct 2024
  • Sekolah
    Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Tambun Selatan

"Dia Jangan Sampai Tahu Aku Mencintainya" adalah judul dari novel yang diterbitkan oleh Penerbit Yrama Widya pada Januari 2024 kemarin. Dibungkus dengan sampul berwarna dasar merah muda lembut dan dibubuhi ilustrasi dua burung singgah pada ranting, buku ini ditulis oleh seorang dosen mata pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Adi Rustandi. Adi yang telah melahirkan 18 karya tulisan sebelumnya kini kembali menulis mengenai kisah singkat dari pemuda pemberani dan nakal, si pahlawan sekaligus penjahat, Haikal. Cerita kehidupan penuh suka, duka, dan kental akan nilai Islam ini dituangkan pada 224 halaman kertas, mendongengkan kisah lama dari Haikal, si Mahapreman sejati Bandung sekaligus Jakarta.

Haikal baru saja keluar dari lapas Sukamiskin setelah hampir 7 tahun mendekam di dalamnya. Meski keluarga Haikal tak pernah menjenguk sang lelaki sama sekali karena dianggap memalukan nama keluarga mereka yang merupakan pengurus pondok ternama, Haikal sangat dicintai oleh para pedagang pinggir jalan serta pasar. Si pembunuh yang disegani di kota Bandung itu baru saja keluar penjara, dan ia sangat merindukan keluarganya, keterlaluan rindu.

Haikal berusaha untuk kembali menemui ibu dan adik tersayang meski pun ia sadar mengenai "dosa" yang telah ia lakukan selama ini. Kala ia berziarah ke makam Sang Ayah, Haikal menemui Si Ibu, tetapi ibunya tak terlihat senang sama sekali—ia marah, sangat murka. Hingga Haikal jatuh tersungkur bersujud mencium tanah pun, ibunya menolak mengakui Haikal sebagai putra pertama kandungannya. Dengan itu, Haikal mulai mencari jalan terbaik untuk menjadi lelaki yang membanggakan, agar akhirnya Sang Ibu bisa mengakui Haikal kembali dan menerima permintaan maaf tulus si lelaki.

Buku "Dia Jangan Sampai Tahu Aku Mencintainya" memiliki tema cukup unik. Pasalnya, buku ini menguak tentang kisah pahlawan "pendosa" yang berusaha agar Sang Ibu bisa kembali mencintai dirinya yang dahulu. Perjuangan Haikal dirangkum dan dipadatkan menjadi 25 bab, dengan keseluruhan narasi ditulis memakai sudut pandang orang ketiga. Sosok karakter Haikal merupakan lelaki usil, keras kepala, dan kelewat santai. Berbagai aksi kenakalannya digambarkan pada ingatan beberapa karakter lain, membuat alur cerita novel ini maju-mundur.

Dalam membaca novel ini, kita dapat memetik banyak sekali hikmah, seperti untuk jangan takut dalam membela kebenaran, jangan berputus asa mengharapkan maaf dari Yang Kuasa, dan lebih penting lagi, belajar untuk tidak menggunakan kuasa orang tua. Meski pun buku pendek ini memiliki pesan moral yang sangat baik, tapi perkembangan cerita berlangsung terlalu cepat. Ada banyak bagian terjadi begitu saja tanpa penjelasan berarti, ada pula beberapa adegan yang cenderung tidak "realistis". Dalam penulisannya pun, terdapat beberapa kalimat boros kata, serta judul dari tiap-tiap bab justru menggambarkan secara jelas tentang akhir dari kisah Haikal.

"Dia Jangan Sampai Tahu Aku Mencintainya" merupakan novel ringan, cocok dibaca pada waktu senggang. Bahasan yang gampang dimengerti serta pemakaian Bahasa Indonesia baku dengan sedikit bumbu logat Betawi dan Bahasa Sunda ini masih tergolong mudah dicerna. Tak hanya memberikan pelajaran hidup yang menyentuh hati, pembaca mungkin akan mulai terdorong adrenalinnya untuk mencoba mengajak preman pasar ribut di tengah jalan. Hati-hati, jangan sampai membunuh, ya!

Judul Buku Dia Jangan Sampai Tahu Aku Mencintainya
Penulis Adi Rustandi
ISBN 978-623-205-934-4
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2024
Penerbit Penerbit Yrama Widya
Jumlah Halaman 224

0 komentar

Buat komentar