book

Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap

0
  • book
    Ditulis oleh
    Elvira Raisya Julfi
  • Dibuat tanggal
    16 Oct 2024
  • Sekolah
    SMA NEGERI 3 SAMARINDA

"Kadang seseorang hanya dapat bercerita kepada orang yang ia percaya, tetapi ada kalanya pula seseorang hanya dapat berbicara dengan orang yang sama sekali tak dikenal." -Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap, 187.

 

Seolah belum puas mengantarkan empat tamu mengarungi dimensi waktu di buku sebelumnya, kursi istimewa di kafe bawah tanah kota Tokyo, Funiculi Funicula kembali mengantarkan empat pengunjung kafe lainnya untuk pergi melakukan perjalanan lintas waktu. Masih dengan peraturan yang sama, kursi yang sama, kopi yang sama, Funiculi Funicula akan mengantarkan siapapun yang memiliki kerelaan hati untuk pergi ke masa lalu atau masa depan walau tidak bisa mengubah takdir. Siapapun itu, kisah mereka akan menjadi warna tersendiri bagi kafe ini. Di tengah terbentuknya kisah baru, kisah-kisah lama juga akan terungkap di sini.

 

Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap adalah sekuel dari buku Funiculi Funicula. Keduanya masih mengangkat satu tema yang sama yakni mengarungi dimensi waktu melalui kafe milik keluarga Tokita yang terletak di Tokyo. Novel karya Toshikazu Kawaguchi ini memiliki tebal 200 halaman dengan dimensi standar 13,5x20 cm. Buku ini terbit pada tahun 2022 dari Gramedia Pustaka Utama dengan kode ISBN 9786020663845 dan harga Rp79.000 di pulau Jawa.

 

Dengan kursi istimewa itu, perjalanan lintas waktu bukan lagi hal yang mustahil terjadi. Di Funiculi Funicula, semua orang memiliki kesempatan untuk mengarungi dimensi waktu untuk pergi ke masa lalu maupun masa depan. Tapi pergi ke masa lampau atau masa depan tidak semudah membalikkan telapak tangan, pengunjung diminta memiliki kerelaan hati dan kesabaran sebagai ganti dari perjalanan lintas waktu mereka. 

 

Pada buku kedua ini, kita akan mendengar kisah mereka yang melakukan perjalanan waktu untuk bertemu dengan orang-orang terkasih mereka yang telah berpulang. Terdapat seorang pria yang pergi ke masa lampau untuk bertemu dengan sahabatnya, seorang anak yang pergi ke masa lalu untuk bertemu dengan ibunya, seorang pria yang pergi ke masa depan untuk bertemu dengan kekasihnya, serta seorang lelaki tua yang pergi ke masa lampau agar dapat memberikan hadiah pada istrinya yang telah meninggal. Keempatnya memiliki alasan tersendiri untuk pergi ke masa lalu dan masa depan walau takdir tidak bisa diubah. Tapi yang jelas, kisah mereka akan selamanya menghiasi jengkal demi jengkal kafe tersebut.

 

Toshikazu Kawaguchi berhasil menuliskan buku ini dengan bahasa filosofis yang sederhana. Walaupun begitu, pesan mendalam yang ingin disampaikan oleh penulis tersampaikan dengan sangat baik melalui kata-kata yang sederhana itu. Setiap karakter yang tercipta di buku ini mau itu baru atau tidak adalah karakter yang kompleks, masing-masing dari mereka memiliki emosi dan motivasi yang mendalam untuk melakukan perjalanan waktu walaupun takdir tidak dapat diubah. Latar belakang para karakter dibahas dengan detail di sini, sama detailnya dengan yang dilakukan oleh Toshikazu Kawaguchi di buku sebelumnya. Kebanyakan karakter juga mengalami perkembangan karakter yang signifikan setelah mereka kembali dari perjalanan melintasi dimensi waktu di kafe Funiculi Funicula.

 

Novel yang memiliki tema utama waktu ini mengajarkan kita untuk merenungkan tentang bagaimana kita melihat masa depan, masa sekarang, ataupun masa lampau. Konsep perjalanan waktu ini digunakan oleh penulis untuk mengeksplorasi penyesalan, harapan, dan keinginan untuk bertemu kembali dengan orang yang mereka sayangi.  

 

Hal yang kita temukan di buku ini dan tidak bisa kita temukan di buku sebelumnya adalah diagram karakter, diagram karakter berhasil membuat pembaca mengerti dengan jelas hubungan antar karakter. Diagram karakter juga memuat penjelasan-penjelasan singkat dari semua karakter yang pernah muncul di buku pertama dan buku kedua. Kelebihan lain yang berbeda dari buku pertama adalah buku ini memiliki sedikit unsur komedi yang jenaka. Semua unsur komedi itu berasal dari satu orang yang sama yakni Miki Tokita, anak dari Nagare dan Kei Tokita yang masih berada di kelas 1 SD. Miki yang begitu jenaka dan blak-blakan menjadi sedikit pelipur lara bagi kisah-kisah menyedihkan yang terjadi di kafe Funiculi Funicula. 

 

Walaupun memiliki unsur jenaka, kisah-kisah yang ada di buku ini masihlah mengharukan. Di buku pertama, satu dari empat kisah adalah kisah yang menurut saya berakhir bahagia, saya tidak menangis di bagian itu. Tapi di buku kedua ini, keempat kisah adalah kisah menyedihkan yang berhasil mengundang air mata. Favorit saya adalah cerita ketiga yang berjudul "Kekasih" tentang Kurata yang divonis hidupnya tinggal enam bulan, dia pergi ke masa depan untuk bertemu dengan kekasihnya Asami dan melihat apakah perempuan itu bisa hidup bahagia tanpanya.

 

Kelebihan lain dari novel ini adalah akhirnya latar belakang kafe dijelaskan dengan lebih detail, begitupun dengan hidup salah satu tokoh utama yakni Kazu Tokita. Selain itu, kisah dari hantu yang mendiami kursi istimewa juga dibahas lebih lanjut, tentang siapa dia dan sebenarnya apa yang telah membuat dirinya menjadi hantu. Semua kisah yang belum terungkap di buku pertama akhirnya dijabarkan di buku kedua.

 

Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap adalah novel yang tidak memiliki konflik lain selain konflik perjalanan waktu para pengunjungnya, dapat dibilang novel ini memiliki alur yang mudah ditebak sehingga mengurangi keterkejutan pembaca. Menurut saya satu-satunya plot twist di novel ini hanyalah asal usul dari hantu yang mendiami kursi yang dapat membawa orang ke masa lalu. Penulis lebih memfokuskan Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap kepada kisahnya yang mengharukan, sehingga tidak mengusung konflik yang terlalu berat. 

 

Kesimpulannya, Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap adalah asian literature yang sangat saya rekomendasikan untuk para pembaca yang senang dengan kisah perjalanan waktu. Di novel ini kita bukan hanya belajar bagaimana caranya mencintai orang-orang terkasih kita sebelum semuanya terlambat, tapi kita juga belajar untuk menghargai waktu dan menggunakannya sebaik mungkin.

Salam Literasi.

 

Judul Buku Funiculi Funicula 2: Kisah-kisah yang Baru Terungkap
Penulis Toshikazu Kawaguchi
ISBN 9786020663845
Bahasa Indonesia
Tahun Publikasi 2022
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman 200

0 komentar

Buat komentar